Senin, Desember 24, 2007

Warung Betawi


Warung ini terletak di ujung jalan kenanga, ampera.

Jelas banget ya betawinya. nasi uduk AME gado2 betawi....
kayaknya, ditulis nasi uduk AME gado2 doang... orang udah tau, kalau yang jual orang betawi .. :-)

Kamis, Desember 20, 2007

Qurban Terbaik

Lumayan panjaaang.... tapi bergetar hati ini membaca,...
Well Friends, happy reading :
QURBAN TERBAIK
Oleh Jojo Wahyudi

Kuhentikan mobil tepat di ujung kandang tempat berjualan hewan Qurban. Saat pintu mobil kubuka, bau tak sedap memenuhi rongga hidungku, dengan spontan aku menutupnya dengan saputangan.
Suasana di tempat itu sangat ramai, dari para penjual yang hanya bersarung hingga ibu-ibu berkerudung Majelis Taklim, tidak terkecuali anak-anak yang ikut menemani orang tuanya melihat hewan yang akan di-Qurban-kan pada Idul Adha nanti, sebuah pembelajaran yang cukup baik bagi anak-anak sejak dini tentang pengorbanan Nabi Allah Ibrahim & Nabi Ismail.
Aku masuk dalam kerumunan orang-orang yang sedang bertransaksi memilih hewan yang akan di sembelih saat Qurban nanti. Mataku tertuju pada seekor kambing coklat bertanduk panjang, ukuran badannya besar melebihi kambing-kambing di sekitarnya.
" Berapa harga kambing yang itu pak ?" ujarku menunjuk kambing coklat tersebut.
" Yang coklat itu yang terbesar pak. Kambing Mega Super dua juta rupiah tidak kurang" kata si pedagang berpromosi matanya berkeliling sambil tetap melayani calon pembeli lainnya.
" Tidak bisa turun pak?" kataku mencoba bernegosiasi.
" Tidak kurang tidak lebih, sekarang harga-harga serba mahal" si pedagang bertahan.
" Satu juta lima ratus ribu ya?" aku melakukan penawaran pertama
" Maaf pak, masih jauh." ujarnya cuek.
Aku menimbang-nimbang, apakah akan terus melakukan penawaran terendah berharap si pedagang berubah pendirian dengan menurunkan harganya.
" Oke pak bagaimana kalau satu juta tujuh ratus lima puluh ribu?" kataku
" Masih belum nutup pak " ujarnya tetap cuek
" Yang sedang mahal kan harga minyak pak. Kenapa kambing ikut naik?" ujarku berdalih mencoba melakukan penawaran termurah.
" Yah bapak, meskipun kambing gak minum minyak. Tapi dia gak bisa datang ke sini sendiri. Tetap saja harus di angkut mobil pak, dan mobil bahan bakarnya bukan rumput" kata si pedagang meledek.
Dalam hati aku berkata, alot juga pedagang satu ini. Tidak menawarkan harga selain yang sudah di kemukakannya di awal tadi. Pandangan aku alihkan ke kambing lainnya yang lebih kecil dari si coklat. Lumayan bila ada perbedaan harga lima ratus ribu. Kebetulan dari tempat penjual kambing ini, aku berencana ke toko ban mobil. Mengganti ban belakang yang sudah mulai terlihat halus tusirannya. Kelebihan tersebut bisa untuk menambah budget ban yang harganya kini selangit.
" Kalau yang belang hitam putih itu berapa bang?" kataku kemudian
" Nah yang itu Super biasa. Satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah" katanya
Belum sempat aku menawar, di sebelahku berdiri seorang kakek menanyakan harga kambing coklat Mega Super tadi.
Meskipun pakaian "korpri" yang ia kenakan lusuh, tetapi wajahnya masih terlihat segar.
" Gagah banget kambing itu. Berapa harganya mas?" katanya kagum
" Dua juta tidak kurang tidak lebih kek." kata si pedagang setengah malas menjawab setelah melihat penampilan si kakek.
" Weleh larang men regane (mahal benar harganya) ?" kata si kakek dalam bahasa Purwokertoan
" bisa di tawar-kan ya mas ?" lanjutnya mencoba negosiasi juga.
" Cari kambing yang lain aja kek. " si pedagang terlihat semakin malas meladeni.
" Ora usah (tidak) mas. Aku arep sing apik lan gagah Qurban taun iki (Aku mau yang terbaik dan gagah untuk Qurban tahun ini)Duit-e (uangnya) cukup kanggo (untuk) mbayar koq mas." katanya tetap bersemangat seraya mengeluarkan bungkusan dari saku celananya.
Bungkusan dari kain perca yang juga sudah lusuh itu di bukanya, enam belas lembar uang seratus ribuan dan sembilan lembar uang lima puluh ribuan dikeluarkan dari dalamnya.
" Iki (ini) dua juta rupiah mas. Weduse (kambingnya) dianter ke rumah ya mas?" lanjutnya mantap tetapi tetap bersahaja.
Si pedagang kambing kaget, tidak terkecuali aku yang memperhatikannya sejak tadi.
Dengan wajah masih ragu tidak percaya si pedagang menerima uang yang disodorkan si kakek, kemudian di hitungnya perlahan lembar demi lembar uang itu.
" Kek, ini ada lebih lima puluh ribu rupiah" si pedagang mengeluarkan selembar lima puluh ribuan
" Ora ono ongkos kirime tho...?" (Enggak ada ongkos kirimnya ya?) si kakek seakan tahu uang yang diberikannya berlebih
" Dua juta sudah termasuk ongkos kirim" si pedagang yg cukup jujur memberikan lima puluh ribu ke kakek
" mau di antar ke mana mbah?" (tiba-tiba panggilan kakek berubah menjadi mbah)
" Alhamdulillah, lewih (lebih) lima puluh ribu iso di tabung neh (bisa ditabung lagi)" kata si kakek sambil menerimanya
" tulung anterke ning deso cedak kono yo (tolong antar ke desa dekat itu ya), sak sampene ning mburine (sesampainya di belakang) Masjid Baiturrohman, takon ae umahe (tanya saja rumahnya) mbah Sutrimo pensiunan pegawe Pemda Pasir Mukti, InsyaAllah bocah-bocah podo ngerti (InsyaAllah anak-anak sudah tahu).
"Setelah selesai bertransaksi dan membayar apa yang telah di sepakatinya, si kakek berjalan ke arah sebuah sepeda tua yang di sandarkan pada sebatang pohon pisang, tidak jauh dari X-Trail milikku.
Perlahan di angkat dari sandaran, kemudian dengan sigap di kayuhnya tetap dengan semangat.
Entah perasaan apa lagi yang dapat kurasakan saat itu, semuanya berbalik ke arah berlawanan dalam pandanganku.
Kakek tua pensiunan pegawai Pemda yang hanya berkendara sepeda engkol, sanggup membeli hewan Qurban yang terbaik untuk dirinya. Aku tidak tahu persis berapa uang pensiunan PNS yang diterima setiap bulan oleh si kakek.Yang aku tahu, di sekitar masjid Baiturrohman tidak ada rumah yang berdiri dengan mewah, rata-rata penduduk sekitar desa Pasir Mukti hanya petani dan para pensiunan pegawai rendahan.
Yang pasti secara materi, sangatlah jauh di banding penghasilanku sebagai Manajer perusahaan swasta asing.
Yang sanggup membeli rumah di kawasan cukup bergengsi.
Yang sanggup membeli kendaraan roda empat yang harga ban-nya saja cukup membeli seekor kambing Mega Super
Yang sanggup mempunyai hobby berkendara moge (motor gede) dan memilikinya
Yang sanggup mengkoleksi "raket" hanya untuk olah-raga seminggu sekali
Yang sanggup juga membeli hewan Qurban dua ekor sapi sekaligus
Tapi apa yang aku pikirkan?Aku hanya hendak membeli hewan Qurban yang jauh di bawah kemampuanku yang harganya tidak lebih dari service rutin mobil X-Trail, kendaraanku di dunia fana.
Sementara untuk kendaraanku di akhirat kelak, aku berpikir seribu kali saat membelinya.
Ya Allah, Engkau yang Maha Membolak-balikan hati manusia balikkan hati hambaMu yang tak pernah berSyukur ini ke arah orang yang pandai menSyukuri nikmatMu.

(Cikini, 12-11-07)

Rabu, Desember 19, 2007

Idul Adha 19 atau 20 Des?



Idul Adha tanggal 19 atau 20 yah????

Begitulah contoh pertanyaan yg kerap muncul ketika kita akan melakukan sholat Idul Adha..

Banyak sahabat yang mem'pasrahkan'nya kepada keputusan pemerintah, ada sebagian yang mengikuti ormas islam yang dipercayainya...

Tapi sadarkah kita bahwa ibadah kita semata-mata berdasarkan Al Qur'an dan Al Hadist?

Inilah yang menjadi landasan kami dalam memutuskan merayakan Idul Adha pada tanggal 19 Desember 2007, bukan tanggal 20 berdasarkan keputusan Pemerintah...

Ketika kami memutuskan untuk sholat tanggal 19, ada sahabat bahkan yang bertanya, "aliran mana tuh?"... atau ada yang lebih lucu lagi "Wah... nggak lucu dong, abis sholat langsung ngantor...? Nggak libur"



Suasana sholat di samping gedung Dewan Dakwah yang penuh sumpek.

Kloter 2 sholat Ied bersiap-siap masuk gedung Dewan Dakwah Islam - Jakarta


Friends, untuk itu kami mencoba berbagi sedikit ilmu yang kami dapat agar ibadah kita insya Allah dirahmati Allah SWT...

Ulasan dibawah ini merupakan forward-forwardan dari berbagai sumber, sehingga maaf saya tidak dapat menuliskan sumbernya.


Kapan Shalat Iedul Adha?


Muhammad Syamlan, Lc.Pimpinan Lembaga Da'wah dan Ilmu Pengetahuan Islam Ma'had RabbaniBengkulu Sekum MUI Prop. Bengkulu, "setelah perbedaan penentuan Idul Fitri dua bulan lalu, kini kita kembali "dibingungkan" dengan penentuan Idul Adlha.

Ada fihak yang menentukan hari Rabu, bertepatan dengan tanggal 19 Desember dan ada fihak yang menetapkan baru besoknya, yaitu hari Kamis 20 Desember.

Barangkali ada yang sampai tak habis pikir, bagaimana ini bisa terjadi?

'Idul Fithri berbeda, Idul Adlha juga berbeda! Dalam soal penentuan Idul Fithri, barangkali masih punya dalil yang bisa diterima untuk berbeda karena perhitungan-perhitungan matla' antar wilayah yang bisa berbeda di samping pedoman hisab dan rukyah yang sulit dipertemukan, meskipun jelas menurut jumhurul ulama (selain madzab Syafi'i) ummat Islam sedunia hendaknya marayakan Idul Fithri pada hari yang sama. (Lihat Alfiqhul Islami waadillatuh, Wahbah Zuhaili).

Tapi dalam persoalan penentuan 'Idul Adlha ini ada pedoman yang seharusnya menjadikannya sangat jelas yaitu rangkaian ibadah haji yang diikuti oleh seluruh jama'ah dari berbagai penjuru dunia tanpa ada perselisihan di antara mereka, khususnya dalam menetapkan kapan Wuquf di Arafah dan hari penyembilihan kurban (yaumun nahr).

"Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengedarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh." (Al-Haj:27).

Perlu dimaklumi bersama bahwa pelaksanaan Shalat 'Idul Adha adalah dilakukan pada hari "Nahr" yaitu pada saat jama'ah haji melakukan penyembelihan hewan qurban di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah, sepulang dari 'Arafah.

Hal ini sesuai dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dari 'Aisyah ra. bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:

"Hari ('Idul) Fithr kamu adalah pada hari kamu berbuka (selesai Ramadhan), dan hari ('idul) Adlha kamu adalah saat kamu menyembelih hewan qurban, dan hari (wukuf di) 'Arafah kamu pada hari yang kamu ketahui."

Penjelasan Nabi ini bersifat umum; mengenai semua orang yang hidup di zaman beliau maupun setelahnya, juga semua ummat Islam yang berada di tempat manasik haji maupun di daerah lain.

Sedang puasa 'arafah yaitu sehari sebelum hari raya, sudah barang tentu bertepatan dengan jam'ah haji sedang wukuf di Arafah. Oleh karena itu, puasa arafah ini hanya sunnah bagi yang tidak sedang haji, adapun bagi yang sedang haji, pada hari 'arafah mereka wukuf di 'arafah, mereka justru tak boleh berpuasa.

Imam Abu Dawud dan Ibnu Majah meriwayat dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah melarang berpuasa pada hari 'Arafah di 'Arafah.

Puasa 'arafah disunnahkan bagi yang tidak sedang menunaikan ibadah haji, hikmahnya sangat jelas, yaitu agar kita seakan turut serta merasakan suasana wukuf di 'arafah itu.

Dengan demikian, di zaman yang sangat canggih seperti ini, di mana jadwal dan kegiatan jama'ah haji di Makkah sana bisa kita ikuti beritanya setiap saat bahkan setiap detik, maka adalah suatu kenaifan bila kita dalam menentukan puasa arafah dan juga Idul Adlha punya jadwal sendiri, seakan tak ada kaitan dan tak mau tahu dengan pelaksanaan ibadah haji oleh kaum muslimin yang sedang berlangsung.

Dengan memperhatikan jadwal pelaksanaan ibadah haji tahun ini, yang dengan jelas telah diumumkan bahwa wuquf di arafah adalah jatuh pada hari Selasa bertepatan dengan tanggal 18 Desember dan hari raya 'Idul Adlha adalah jatuh pada hari Rabu bertepatan dengan tanggal 19 Desember, maka bila kita berhari haya pada hari Kamis, 20 Desember, berarti kita telah lewat sehari.

Dan lebih tidak sinkron lagi, ketika kemarennya (hari Rabu) kita berpuasa 'Arafah mereka sudah selesai wukuf di 'Arafah dan melakukan penyembelihan hewan kurban di Mina.

Maka yang tepat dengan tata-turutan pelaksanaan ibadah haji yang sekarang sedang berlangsung adalah, kita berpuasa arafah pada hari Selasa ketika mereka (haji) benar-benar sedang wukuf di 'Arafah, dan melakukan shalat Idul Adlha dan memotong hewan korban besoknya karena pada hari itulah yang disebut sebagai hari nahr yang artinya penyembelihan.

Dan pemotongan hewan korban dapat dilanjutkan pada tiga hari setelah itu, yang dikenal dengan hari-hari tasyriq.

Pada Hari raya dan 3 hari tasyriq itu kita tidak boleh berpuasa.

Dari Abi Hurairah, bahwa Rasulullah SAW mengutus Abdullah bin Hudzaifah berkeliling Mina (agar mengumumkan),

"Janganlah kalian puasa pada hari-hari ini (yaumun nahr dan 3 hari tasyriq berikutnya), karena ini adalah hari-hari makan dan minum dan dzikir kepada Allah." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Dengan penjelasan ini, penulis berharap, kita tak bisa lagi "dibingungkan" dengan adanya dua pengumuman; kapan seharusnya kita shalat Idul Adlha, termasuk puasa 'arafah, ikut yang pertama atau ikut yang kedua?

Kini persoalan sudah sangat jelas, karena pelaksanaan ibadah haji yang dilakukan oleh saudara-saudara kita bisa kita saksikan langsung.

Sekarang problematika memang sangat komplek, itu semua menguji kita agar kita tetap berani memilih pilihan yang jelas-jelas tepat, meskipun kadang tampak melawan arus.

Nah, masihkah ada yang bingung untuk memilih kapan idul Adlha?

Wallahu a'lam.

Catatan: artikel di edit berdasarkan tanggal aktual saat ini (Azhari)

Senin, Desember 17, 2007

Karena aku tahu...


Stiker bagus di jendela RM Laros.

Pelajaran dari Aa Gym


Suatu hari kami menerima email dari rekan yang isinya :


Aa Gym Menjawab


Ini penampilan pertama Abdulah Gymnastiar atau akrab dipanggil Aa Gym disebuah talk show.

Tidak mudah meyakinkan dai yang dikenal dengan lagunya 'Jagalah Hati'ini untuk tampil di Kick Andy.

Pasalnya, selama ini dia merasa didzolimi oleh pers setelah berpoligami.Melalui berbagai pertimbangan, akhirnya Abdullah Gymnastiar menyatakanbersedia. Semua pertanyaan yang diajukan Andy Noya dijawabnya denganterbuka.Mulai dari alasan mengapa sampai dia tega menyakiti hati istri dankeluarga dengan kawin lagi, bagaimana perasaannya 'ditinggal' oleh para pengagumnya, sampai isu bisnisnya hancur setelah berpoligami.

''Ini cobaan yang berat dalam hidup saya.

Tapi dalam perjalanan waktu kedepan saya yakin ada hikmah yang dapat dipetik,'' ujarnya.

Dengan suara bergetar Aa Gym mengungkap perasaan yang harus dipendamnya......selama beberapa tahun terakhir ini. dst...dst...dst....

Demikian secuil email pembuka yang kami terima beberapa hari menjelang acara tersebut...

Kami sangat terharu dan tergerak untuk menyaksikannya...

Bagaimana tidak? Kami dahulu adalah tim khidmat Pengajian Qolbun Salim....

Kami banyak berubah dan mencoba mengelola hati kami setelah semakin sering mendapat siraman rohani dari Aa Gym....

Bahkan makna "meaningful life"pun merupakan kata-kata bijak beliau yang sangat merubah cara berpikir kami dalam menyelami kehidupan ini

Setiap kali kami melakukan perjalanan ke Bandung, sholat tahajud berjamaah dengan Aa Gym-lah saat yang kami tunggu-tunggu... hati ini rasanya dekaaat sekali dengan sang Khalik mendengar alunan merdu suara beliau mengimani kami para jamaah....

Kini beberapa tahun kemudian, kehidupan berumah tangga telah menyita waktu kami...

Dan Aa Gym pun kami tinggalkan....

Dan Kini Aa Gym ditinggalkan jamaahnya....

Aah... sedih hati ini memikirkannnya...

Tanpa terasa hari yang ditunggupun tiba, jam menunjukkan pukul 10, dan Kick Andypun membuka acara talk show.

Dengan rasa kantuk yang sangat, kami coba mengikuti sepotong demi sepotong wawancara tersebut....

Subhanallah.... semakin cinta kami kepada ustadz kami....

Hatinya begitu bening menghadapi cobaan ini....
Ribuan bahkan jutaan jamaahnya meninggalkannya.
Tapi ia yakin, jamaah yang terbaiklah yang akan diseleksi Alam...
Mereka yang mengikuti Aa Gym karena ilmu dan hati, yang akan bertahan.
Sementara yang ikut karena "idola" akan meninggalkannya.

Satu lagi pelajaran berharga lagi dapat kami ambil dari beliau yaitu,
................................

Selamat berjuang Aa, semoga Allah selalu memberkahi Aa dan keluarga

Selamat Datang ala BETAWI

Foto ini diambil ketika keponakan khitanan...

Berhubung suami itu Orang Jakarta asli (BETAWI), maka ucapan selamat datang dari keluarga, juga ala betawi dong....

"ENTE DATENG ANE GIRANG"...he...he..he..



Bajaj sekelas Mercy

Foto ini diambil pada tanggal 13 Desember 2007 di RS bersalin Budi Kemuliaan Jakarta.
Ini baru namanya hak dan kewajiban warganegara sama untuk siapapun.
Bayangkan bajaj boleh parkir di dalam areal parkir, bayar uang parkir dan bersanding di samping Mercy...
Hm... salut deh ama tukang parkir, management RS dan supir bajajnya.....

Rabu, Desember 12, 2007

Hadiah Ultah Pernikahan yang tak ternilai

Hadiah Ultah pernikahan ke-5 yang tak ternilai……..

Tanggal 5 Mei 2007 adalah hari pernikahan kami yang ke-lima…

Tidak terasa udah punya dua anak dan sudah banyak pelajaran yang kita ambil….
Rumus-rumus Rumah Tangga telah kami ciptakan dan kami coba aplikasikan….
Ternyata komitmen pasanganlah yang paling banyak berperan dalam menciptakan kebahagiaan itu….
Kami rasa dengan rumus yang macem-macem tapi tanpa komitmen dari masing-masing pihak maka rumah tangga yang harmonis itu pasti sulit diraih….
Rasanya kami sangat bahagia dengan komitmen kami masing-masing…..

Dan satu kebahagiaan yang paling saya nikmati dan syukuri adalah Menikmati hari Minggu sore dirumah bersama suami dan anak-anak dan kemudian sholat Maghrib berjamaah….
Simple ya??? ….
Tapi kebahagiaan itu tidak dapat saya ucapkan dengan kata-kata…..
Begitu meresap di hati……

Dan untuk anniversary ke lima ini…. Kami tidak membudgetkan apa-apa untuk merayakannya….Kami hanya mengajak anak-anak bersenang-senang di Amazone Mal Artha Gading….

Tapi Allah Maha Pengasih…. Kami diberikan hadiah yang benar-benar kami syukuri dan tidak kami sangka-sangka….

Malam hari sebelum tanggal 5 Mei itu, anak kami Fara (4 tahun) tiba-tiba merengek minta tidur di kamarnya.
Kami memang telah menyediakan kamar buat dia, tapi ya kok susah banget ya ngerayu dia untuk tidur disitu……
Kami harus tidur numplek di kasur King Size dengan 2 anak, 4 bantal dan 4 guling….Fyiuuuh sumpek dan sakit tulang kalau bangun….

Malam itu dia benar-benar minta tidur di kamarnya….
Begitu pula dengan adiknya….
Begitu pula dengan hari-hari sesudahnya….
Tidak mau lagi tidur di kamar kami…..

Yah mulai tanggal 5 Mei itu kami menikmati ‘hadiah’ pernikahan itu…. Hadiah yang tak ternilai harganya……
Hadiah serasa pengantin baru…..Subhanallah …..

Mudah-mudah rumah tangga kami selalu bagaikan pengantin baru…. Adem ayem mesra dan bahagia……

Alhamdulillahirrobbil alamin….

Fara dan Eeknya yang bikin heboh

Ceritanya hari Sabtu (sekitar tahun 2005) anak-anak Play Group dan TK Blossom mau outbound ke Ragunan.
Nah si Fara karena udah semangat 45 ikut outbound..... tidak mau maem lagi. Maunya cuman cepet-cepet berangkat.
Aku bilang sama Fara, "kalau kakak tidak makan, Bunda tidak mau pergi".
Akhirnya Fara hanya maem beberapa sendok dan mukanya ditekuk cemberut melulu.
Setelah cukup lama nungguin dia maem dan ngambek, kita berangkat ke sekolah. Alhasil kita ketinggalan Bis Sekolah...

Untungnya ada mobil yang sengaja disediakan untuk yang telat.
Nah didalam mobil temannya itu.... karena perutnya Fara kosong, mulai deh angin dalam perut Fara bergerilya...
Kemudian tiba-tiba Fara jongkok di mobil ....
Aku tanya "Kakak ngapain jongkok di mobil ?"
Lalu dengan polosnya dia bilang "Bunda, lepasin sepatu dong... kakak pengen bobok di kursi (sambil megangin perutnya)"
Wah aku udah nyium gelagat nggak bener nih. Pasti dia mules..... pengen (maaf) eek...

Bener aza deh.... yang punya mobil tiba-tiba teriak..... "ADUH bau kentut nih!"
Dan baby sitternya langsung buka jendela dan ngeluarin kepalanya keluar.....
Kacau deh, itu kentut super BAUUU.....
Akhirnya dengan tidak enak hati, aku minta diturunin di pinggir jalan.... mau numpang pup ke Rumah Makan.

Nah di Rumah MAkan, kekacauan terjadi lagi.....
Kamar mandinya dipakai pegawai rumah makan... super lamaaaa sekali (ampe 15 menit).
Dan si Fara udah muter-muter kaya cacing kepanasan, sementara aku takut itu 'eek' keluar!

Berapa kali aku ketuk itu pintu kamar mandi. Tapi jawaban yang aku dapet bikin dunia serasa kiamat....dengan santainya orang di kamar mandi teriak
"Ntar dulu dong...WCnya MAMPET nih!!"
Bayangin ngga friends... aku binungnya setengah mampus.
Pas giliran kita masuk kamar mandi, bener aza, itu WC udah ditutup kardus....
Yah akhirnya... satu-satunya cara, Fara aku suruh pup di lobang air. Aku pikir khan lagi masuk angin.... paling m**cr*t.... he...he...

Yah begitu lah Mom Hebohnya Fara dan Eeknya----
Akhir cerita... kami terlambat ke outbound dan Fara udah ngga mood lagi....
Dasar Anak..... ;-) Sabar....sabar....sabar

I don't belong to here....

Minggu 24 Maret 2007, aku tinggalkan anak-anak untuk mengikuti bincang ringan dengan para BUndas dari BundaInBiz milis....

Sejujurnya aku penasaran banget bagaimana sih menghilangkan keragu-raguan untuk resign dari pekerjaan dan memulai menggapai mimpi.... untuk dapat bekerja di rumah sambil mendampingi anak-anak...

Nah, dari kegalauan hati inilah, aku beranikan diri meminta ke milis untuk diadakan bincang ini....

Ternyata, di sana aku ketemu banyak bundas yang juga masih nyambi ngantor dan berangan-angan berhenti kerja dan mengelola bisnis dari rumah....
Syukur alhamdulillah pembicara yang didatangkan BIB : Ibu Mira benar-benar ciri seorang pengusaha muslimah yang selalu mengingat bahwa segala sesuatu adalah dari yang di atas yaitu Allah SWT....
Dia dapat memotivasi aku bahwa ketika perasaan telah timbul bahwa I don't belong to here (office) maka itulah saatnya kita mulai berpikir untuk berhenti dan menggapai cita-cita kita...
Galilah potensi diri kita, mulailah bekerja dari hal yang menjadi kesenangan/hobby kita... Jangan takut kalau tidak ada modal, yang penting usaha.....
Mau ngutang dulu??? tidak apa-apa, asalkan kita dapat menepati janji kita untuk melunasinya....
Jangan katakan ingin berhutang tapi carilah orang (yang mau meminjamkan duitnya ke kita) dengan mengajaknya bermitra, janjikanlah bagi hasil... hal ini dapat mensejajarkan posisi kita dengan kreditur...

Pokoknya banyak sekali cerita beliau yang benar-benar membuat aku berpikir terus sampai malam hari...

Inilah titik di mana saya harus mulai SERIUS menata masa depan saya dan menggampai mimpi saya...

Saya akan mulai kembali belajar jahit, memperbaiki mesin jahit yang rusak dst dst...

Karena hanya satu mimpi saya, Dapat menemani anak-anak, memegang amanah yang dititipkan Allah sebaik mungkin dan membimbing mereka mengarungi hidup ini... selain menjadi orang yang selalu bermanfaat bagi mahkluk lainnya... Amin

Semoga terwujud cita-cita ini

Mitos VS Agama

Sabtu pagi sekali telepon berdering.... ah rupanya kakak saya menelepon....
Saya sempat kaget juga, tumben-tumbenan dia telepon pagi... biasanya masih pada di tempat tidur... bermalas-malasan setelah seminggu bekerja di kantor..

Rupanya ada kabar penting yang harus dia sampaikan. Saudara kami menelepon mengabarkan bahwa anak dia telah melahirkan anak pertamanya...

Ahh, pasti saudara kami gembira sekali mendapat kabar tersebut. Anak satu-satunya dan yang pasti cucu pertamanya...

Tapi apa yang kami dengar sangat mengangetkah... Astaghfirullah bayi tersebut hanya lahir seberat 2 kg, tidak punya telinga, sedangka kaki, tangan cacat!... Bayinya sendiri dalam keadaan sehat...

Apa gerangan yang sedang terjadi? Mengapa Allah mengujinya dengan cobaan yang sangat berat ini ?

Saya mencoba untuk mengurut-ngurut kembali kejadian yang menimpa keluarga tersebut.

Pernikahan keponakan kami tersebut sebenarnya sangat ditentang oleh orang tuanya. Mengapa??? karena calon suaminya adalah sepupu kandungnya sendiri, alias anak dari kakak istri saudara kami.

Tapi ada daya segala upaya telah dilakukan oleh orang tuanya untuk memisahkan mereka, namun mereka sepertinya sudah tidak bisa dipisahkan lagi...

Saudara kami sempat berdiskusi dengan kami menanyakan kemungkinan menikah dalam satu garis darah. Dan jawaban kami adalah, agama tidak melarang hal tersebut (hub. orang tuanya kakak beradik perempuan), tetapi tidak menganjurkan. Namun secara ilmiah, disarankan sebaiknya untuk mengecek darah dahulu, karena yang dikawatirkan adalah apabila mempunyai gen 'jelek' (riwayat sakit turunan) dikawatirkan bayinya akan mempunyai probabilita lebih besar untuk lahir dalam keadaan cacat.

Ternyata cinta mereka tidak dapat dirubah……

Dengan berpegang pada Allah SWT mereka tetap jalan. Mereka bilang semuanya Allah yang mengatur.... Saya sendiri kagum dan bangga dengan mereka…. Mereka sepertinya telah siap untuk menerima segala resiko.

Apa yang kemudian mereka lakukan adalah yang terbaik untuk si bayi, mereka segera mempersiapkan perawatan yang terbaik untuk bayi dan menjadi orang tua yang terbaik buat sang anak…apapun bentuk fisik sang anak, mereka seperti tetap tegar untuk menjalaninya…….

Di hari ke 3 ketika bayi sudah harus mulai menyerap nutrisi, semuanya terasa sulit… enzim pencernaan bayi belum siap. Setiap suster mencoba untuk memasukkan nutrisi, 100% nutrisi tersebut dikeluarkan kembali…. Dokter berkata kepada mereka bahwa kondisi bayi mungkin akan sulit, dan kritis…Mereka hanya dapat berusaha.

Minggu maghrib, ketika adik dan Ibu saya menjenguk ke sana, saya menunggu di rumah dengan harap-harap cemas…. Akankah sang bayi dapat menerima nutrisi ?

Beberapa saat menjelang maghrib, tiba-tiba suara burung ‘kematian’ terdengar… Saya bertanya kepada suami
“Yah,.. waktu aku di pancoran, setiap suara burung itu terdengar, kami cemas dan kuatir, karena biasanya akan ada berita duka cita…..”.
Semakin saya dengar suara burung itu semakin terusik hati ini, bagaimana dengan nasib sang bayi ???

Akhirnya adzan maghribpun terdengar, dan suara burung kematian semakin lama semakin menghilang…..
Kemudian suara burung tersebut digantikan oleh suara HP saya yang berdering, ,………ternyata dari adik saya….. “Inna lillahi wa inna illaihi rojiun.”…… Allah telah memberikan yang terbaik buat semuanya…"

Sang bayi telah kembali ke pemilikNya…. Dan ayah-ibu sang bayi sebagai penerima amanah telah mendapat pelajaran berharga…. Kesabaran dan ikhtiar mereka telah teruji… bahwa mereka percaya kepada kasih Allah SWT….

Akhirnya, apa yang dapat kita ambil dari hikmah kehidupan ini adalah Semua Allah SWAT yang mengatur, namun kita diberi kesempatan untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan bijakasana....dan mengambil pelajaran darinya

Minggu, Desember 02, 2007

Air zamzam sbg obat...


Sore hari ketika kami menghubungi Fara per telepon, dia mengeluh kalau matanya 'pusing'.... Wah sakit apa pula ini??

Selidik punya selidik, ternyata dia pusing dan matanya 'berat/perih' serta agak sedikit demam.

Sesampainya di rumah, kami mengukur suhu tubuhnya... Alhamdulillah hanya panas sedikit (37 derajat C).

Esoknya kami daftarkan ke DSA-nya... Dan Pak Dokter bilang "Bu... coba lihat deh, ada sariawan di ujung bibirnya.." Ooh pantesan saja Fara akhir-akhir ini malas sekali kalau disuruh makan... Setiap makanan kesukaannya dikeluarkan, tetap saja tidak mau dimakan, paling hanya dipegang-pegang dan cuman dicoel sedikit.....

Nah begitupun ketika kami memutuskan mengasihnya obat sariawan berbentuk gel...

Fara ngamuk! dia nggak mau minum obat atau apapun karena lidahnya sakit sekali...

Lalu kami teringat kalau air zam zam bisa sebagai salah satu obat dengan seijin Allah...

Dan kamipun memberikannya ke Fara, tapi apa daya.. itu mulut tetap dibungkam kencang... dan sepertinya sudah dikunci sama 7 buah gembok!!...

Akhirnya dengan sedikit paksaan, masuk juga itu air zam-zam ke mulut kecilnya dengan sesegukan dan tangisannya.....(Maafkan kami ya Allah...)

Ah...Kutinggalkan sementara dulu Fara untuk mandi sore, karena sebentar lagi adzan maghrib akan berkumandang....

Tiba-tiba, Subhanallah, Alhamdullillah, Allahuakbar... Sekeluarnya bunda dari kamar mandi, Fara dengan wajah cerianya minta lagi air zam-zam.... (Wah kemana itu tampang yang ditekuk merengut karena sakit???)

Benar-benar menakjubkan... hanya puji dan syukur yang dapat kami panjatkan ke hadirat Allah... Air zam-zam sebagai obat sakit dan pembuka rasa syukur akan karunia Allah.....

Jumat, November 30, 2007

Buat bulu mata lentik.....



Alkisah, ketika jalan-jalan ke Pasaraya Manggarai, aku ketemu seorang gadis yang bulu matanya super lebat dan lentik. Karena penasarannya, aku coba memberanikan diri bertanya kepadanya "Mba, maaf ya, itu bulu matanya asli atau pakai maskara ?"
Dan diapun menjawab, "Asli Bu"...
Subhanallah.... indah sekali. "Bagaimana caranya bisa seperti itu?"
Dengan berbaik hati, dia bercerita kalau setiap pagi, dengan ludah basi, ibunya rajin melentikkan bulu matanya... sampai ia berumur 5-6 tahun.

Hmm... menarik juga ya.
Ah, aku jadi ingin mempraktekkannya kepada anakku kelak...

Dan walhasil, Alhamdulillah, sekarang Fara bulu matanya lentik dan tebal....

Dan tentu dengan senang hati, akupun ikhlas berbagi rahasia itu.....

Oh ya, bukan hanya dengan ludah basi ya... tapi juga dengan rajin memotong sedikiit ujung nya sedikitnya setiap 3 bulan sekali....

Rabu, November 28, 2007

Belajar Bobok Tdk pake Diapers


De Fira sudah 2 tahun lewat... kayaknya sih sudah saatnya yah buah berhenti bobok pake diapers..... Lumayan kan duitnya buat ditabung....

Dulu waktu Fara belajar bobok tidak pake diapers.... kami pusingnya 7 keliling.... hampir setiap hari nyuci seprei king size!!!... hitung-hitung, uang diapers kok sama ya ama uang dry clean seprei...??? Kapan nghematnya??

Nah untuk De Fira kami punya taktik jitu mengurangi biaya dry clean sprei....

Kami beli alas tidur dari karet asli (bukan terpal lhoo...) yang adem (kayak yang dipakai di RS Hermina Jtngr)... Kami beli di Gunung Sahari, nggak mahal kok..... Kemudian kami taruh kain bedong besar, atau jarit, atau sarung yang ditaruh di atas terpal tersebut...

Biar kainnya tidak kabur-kabur kami clip, pake clipper hitam yang ada penjepitnya..(yang biasanya dipake di kantor...) ... Kemudian tidurin deh De Fira di situ..... Alhasil, kalau kena pipis-pun, yang dicuci cuman kain kecil tersebut... sepreinya akan tetap kering...

Tapi hati-hati ya... kalau bisa kainnya menutup sampai ke bantal (atau tidak kena badan)... Hal ini untuk menghindari biang keringat.. atau badan langsung kena ke karet.... Lebih baik lagi kalau punya pillow-top yang washable...

Oh ya... back to belajar tidak pake diapers :

Pertama, usahakan anak untuk pipis sebelum tidur..

Kedua, anak sudah bisa menahan pipisnya ketika tidak bobok, artinya udah ngerti pipis di WC di siang hari.

Ketiga, kalau anak ngompol, kami usahakan tidak memarahinya... tapi memberi support ke De Fira kalau Dede lagi belajar, dan pasti bisa tidak ngompol.. (anak-anak malah mudah ngompol lho kalau stress kita marahin....). Coba deh untuk membuat mereka agar tidak tertekan tapi justru semangat untuk berhasil.... Emang sebel sih, kalau malam-malam lagi bobok enak-enak, tiba-tiba harus bersihin ompolan.... tapi ya emang udah itu tugas kita sebagai orang tua, justru disinilah kita diuji kesabarannya dalam menahan emosi dan membimbing anak menjadi orang yang selalu berusaha untuk berhasil......