Kamis, Februari 21, 2008

Hikmah dibalik sakitnya Mama (2)

“Nanti kalau kalian tua, kalian juga akan seperti ini (pikun)”… demikian kata-kata dokter yang merawat mama yang membuat kami tersentak…

Yah..mama sudah 64 tahun, sudah memasuki masa lansia. Sedikit demi sedikit daya ingatnya berkurang, sebentar-sebentar dia berujar “saya lupa, saya sudah lupa”…

Kami anak-anaknya, harus maklum karena kami-pun akan tua, akan berkurang daya ingatnya… Ini sudah suratan Allah…

(QS An Nahl : 70) “Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa”

Bahkan ilmu kedokteran-pun telah melakukan penelitian tersebut, seperti yang diuraikan oleh Dr Hadril Busudin ketika meresmikan klinik Gerontology (klinik untuk orang tua-tua) di DKK Kodya Padang pada tgl 22 Oktober 1994 bahwa

“Penyakit lupa adalah penyakit yang paling sering menghinggapi orang tua, karena otak yang menua. Otak yang tua, permukaan otaknya menjadi mengecil dan saluran serta rongga-rongga didalamnya menjadi luas dan lebar dan diikuti berkurangnya mielin atau selubung saraf. Aliran darah setempatpun menjadi berkurang karena pembuluh darah menjadi kaku dan keras, kurang elastis. Semua ini menimbulkan kemunduran intelektual yang kita kenal dengan "pikun" terutama menjelang usia 70 tahun”.

Lalu bagaimanakah kita menyikapinya ?

Ternyata otak ini harus terus dilatih untuk bekerja-bekerja-bekerja dan mengolah/mengambil hikmah dari setiap kejadian…. Bahkan sudah menjadi rahasia umum bahwa orang-orang yang rajin membaca atau menghafal Al Quran mempunyai daya ingat yang sangat baik….

Kita saat ini hidup di kenikmatan duniawi yang sebenarnya kelak justru merusak kehidupan duniawi kita… Otak kita semakin malas untuk berpikir karena kemudahan yang terus disajikan dikehidupan kita…
Coba sekarang teman-teman hitung 187 X 3 sama dengan berapa ?
Pasti teman-teman berharap ‘coba kalau ada kalkulator!’

Nah sekarang semuanya kembali kepada diri kita, akankah masa tua kita dipersulit dengan pikun atau masih mempunyai daya pikir yang dapat diandalkan?

Semuanya tergantung pada diri kita, maukah kita untuk terus membaca & mengkaji isi Al Qur’an, membaca koran/berita penting, berhitung manual dan lain-lain agar masa tua kita tidak dipersulit dengan penyakit pikun yang parah???

Ingatlah kembali ayat Al Qur’an di atas dan ucapan dokter yang membuat kami tersentak tersebut “Nanti kalau kalian tua, kalian juga akan seperti ini (pikun)!”…

Senin, Februari 18, 2008

Berkah di balik Sate + Gule Kambing

Cerita ini terjadi di bulan ramadhan beberapa tahun yang lalu.

Seorang rekan kantor yang sedang cuti bersalin akan melaksanakan aqiqah anak keduanya di bulan suci Ramadan. Dia berjanji akan mengirimkan makanan aqiqah (sate dan gule kambing) ke kantorku di Harmoni.

Namun ternyata hingga jelang sore, rekan kantor yang mengambil makanan tersebut ke rawamangun, belum juga kembali ke kantor... Padahal jam hampir menunjukkan pukul 4 sore... jamnya pulang kantor...

Kita yang biasa pulang naik transJakarta, harus segera bergegas pulang.. karena biasanya di bulan suci Ramadhan ini, bis bak kaleng sarden... Semua orang ingin buka puasa di rumah dan mengikuti sholat tarawih...

Hatiku pun mulai ragu, akankah menunggu hidangan lezat tersebut tapi harus antri dan berdesak-desakan di TransJakarta ataukah pulang sekarang dan mengabaikan berkat teman tersebut?

Namun kemudian akupun tersentak... Kalau semua karwayan pada pulang, siapakah yang akan menerima berkat tersebut? Bagaimanakah perasaan rekanku ketika tau berkatnya tidak ada yang mengambil, padahal ia telah bersusah payah menyiapkannya ?

Aku kemudian belajar ber-empati dalam hal ini, mencoba merasakan bagaimana rasanya apabila itu terjadi pada diriku?? Kecewakah hati ini ??

Ketika aku cetuskan perasaan itu kepada suami, diapun mempunyai empati yang sama.. "Bahwa sebaiknya kita menghargai pemberian teman tersebut... dan agar aku bersabar menunggu rekan yang membawa bingkisan tersebut"

Alhamdulillah jam 4.30 rekan yang membawa bingkisan itu datang.
Namun sebagian besar rekan-rekan sudah pada pulang..

Alhamdulillah akupun mendapatkan nasi berkat lebih (...eh maksudnya sate and gule kambing lebih...)

=============

Nah, kini saatnya daku berkejaran dengan penumpang lainnya untuk mendapatkan tempat di transJakarta yang sudah kebayang bakalan penuh sesak....

Tetapi taukah friends, Subhanallah…. Keajaiban terjadi… :
  • Aku tidak perlu antri beli tiket
  • Tidak perlu lari ke pintu halte yang berada di ujung
  • Tidak perlu menunggu bis karena bis 01 pas datang ketika aku menuju pintu halte
  • dan …aku langsung dapat tempat duduk!!!

Hal yang tidak pernah aku rasakan di bulan Ramadhan, dimana transjakarta biasanya penuh sesak bak kaleng sarden… Benar-benar kemudahan dari Allah....

=========

So friends, semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita, bahwa berkorban sedikit untuk saudara, insya Allah tidak akan sia-sia, percayalah, bahwa Allah yang akan meringankan langkah kita selanjutnya… Insya Allah.

Rabu, Februari 13, 2008

Hikmah di balik sakitnya Mama



Mama yang sangat kami sayangi, yang telah membesarkan kami harus dirawat di rumah sakit karena komplikasi beberapa penyakit sejak Jan 22, 2008. Bahkan beliau harus dirawat di ImCu dan menjalani HD serta transfusi darah.

Kami anak-anaknya bergantian menjaga beliau. Sedih hati ini melihat perjuangannya menghadapi berbagai penyakit yang terus mengrogotinya...

Namun yang jauh membuat kami lebih terharu adalah :

Di kala sadar beliau masih sempat bertanya... "Anak-anak disini semua? Apa kalian tidak harus ke kantor?". Beliau merasa sangat merepotkan kami...

Benar-benar perkataan tulus seorang Ibu yang tidak pernah lelah memikirkan kami anak-anaknya. Bukankah kami telah dewasa?

Bukan lagi saatnya beliau memikirkan kami, tapi inilah saatnya kami membalas budi jasanya yang telah merawat dan membimbing kami hingga dapat dengan sabar merawat beliau...

Seandainya beliau tidak membimbing kami dengan baik, belum tentu kami dapat sabar menghadapi cobaan ini...

Saat ini mama telah memasuki masa kembali seperti anak kecil, begitulah yang telah difirmankan dalam Al Qur'an.. Dan merawat anak kecil itu sangat berbeda dengan merawat orang dewasa, mereka dapat berpikir dan mencerna segala tingkah laku dan perkataan kita.... Kita pun harus siap lahir dan batin..

Hal ini mengingatkanku pada kejadian beberapa waktu lalu... ketika rasa capek telah memuncak dan amarah akan keluar karena kelakukan anak-anak, suami mengingatkan.. "Bunda harus sabar, merekalah nanti yang akan merawat kita... Kalau kita tidak sabar memegang amanah ini, nanti mereka juga tidak akan sabar saat merawat kita di hari tua..."

Dan sayapun tersadar... kita kadang cepat naik amarah ketika menghadapi kenakalan/keisengan si kecil.. namun kita lupa.. bahwa nanti ketika kita tua, ketika kita kembali ke usia anak-anak (seperti mereka), mereka juga harus sabar menghadapi kita.....

Jumat, Februari 01, 2008

5 things I just.......

Mama lagi sakit kritis... eh dapat PR estafet nih dari Bunda Asa, Malaysia...

Yah dikerjain aza deh....


5 things in my bag :

  1. Dompet
  2. Kotak Make-up
  3. Tas kecil isi charger HP, kunci2, USB, cable USB
  4. Payung kecil
  5. Apa lagi yah??? kalau pulang kantor sih.. pasti bawa koran pribadi

5 things found in my wallet :

  1. Uang Rupiah
  2. Foto ama suami tersayaaaaaang
  3. Kartu debit + kredit
  4. BOn-Bon atau bekas struk ATM (hii..hiii malas ya)
  5. Kartu Rumah Sakit + ASuransi

5 things found in my room :

  1. Perabot kamar (pasti dooong)
  2. Lukisan Ayat Kursi
  3. TV
  4. Buku-buku-buku-buku and resep-resep
  5. Perlengkapan Sholat

5 things I’ve always wanted to do:

  1. Naik Haji
  2. Punya bisnis yang sesuai syariah (islami)
  3. Berbagi ilmu (ini udah kali ya lewat blog)
  4. Bisa ngerti bahasa Arab... biar kalau sholat jamaah and ngaji... ngerti artinya dan bisa khusyu...
  5. Punya rumah yang kecil tapi nyaman

5 things I’ve currently into :

  1. Merawat mama yang masih terbaring di rumah sakit sejak 22 Jan 2008 dan barusan aza hari ini keluar dari ruang IMCU
  2. Stress kerjaan numpuk
  3. Bersyukur tiba-tiba seluruh kerjaan ada yang ngerespon secara serentak
  4. Pindahan rumah mama yang baru selesai renovasi
  5. Jual perhiasaan buat beli notebook... he..he..he..

Udah ah gitu aza.... aku lanjutin ke Mba Sandra-Malaysia yah... http://sandraimawati.blogspot.com/