Rabu, Maret 18, 2009

Anak jangan di Steril tapi di Imunisasi

"Mau Coklat Nak?", tanya EO family gathering kantorku di bis wisata yang kami tumpangi...

"Tidak terima kasih!" Jawab Fara dan Fira...

Aku pun menoleh ke mereka dan melihat pemandangan yang mengherankan....
2 anak kecil tersenyum manis menolak tawaran 2 buah wafer coklat TOP yang super gede....
Fara dan Fira menolak wafer itu!
(Duh...padahal enak banget tuh..... *maruk.com*)

"Ayo Nak diambil aza nggak papa kok...." paksa mereka

"Nggak oom makasih, kami batuk!"

Subhanallah, alhamdulillah... "imunisasi" kami berhasil....

Memang kami pernah mengajarkan kepada mereka dampak buruk permen buat kesehatan.Cukup dengan contoh sebutir permen yang telah dihisap.Kami suruh mereka memegangnya dengan jari dan kemudian merasakannya.

"bagaimana Fara, Fira.... apa rasanya?"

"Iiih lengket banget bunda..."

"iya, begitulah kerongkongan Kakak dan Dede kalau kebanyakan makan perman. Jadi lengket dan terus jadi batuk!"

"Oh pantesa aza bunda kalau batuk, leher kakak tidak enak sekali"

"Nah kalau begitu mulai sekarang kalau makan permen jangan kebanyakan yah...cukup 1 butir 1 hari. Kalau dapat lebih disimpan untuk dimakan besok hari.Mau tidak kalau batuk?"

"tidak bunda tidak enak tidak bisa makan es krim!"

"Okeh, kalau begitu ingat yah...1 butir 1 hari dan jangan makan permen kalau lagi....."

"BATUUUUK..."

Hm, sepertinya mereka cukup menangkap pelajaran 'imnusasi' kami...

Mereka memang kami imunisasi agar dapat menghadapi kehidupan ini dengan lebih bijak...

Well, sudah taukah frens dengan maksud kami anak jangan di steril tapi di imunisasi saja?

Baiklah, kami kasih satu contoh lagi ya....

Sekali waktu kami bertandang ke rumah saudara kami yang memiliki beberapa anak usia TK dan SD...
Kejanggalan yang kami lihat adalah...tidak ada TV di rumah tersebut!
Hm...aneh ya jaman maju begini...tidak ada TV dirumahnya...
Kemana TV mereka? rusakkah?
Ternyata tidak....

ORang tua anak-anak itu ingin mensterilkan anak mereka dari pengaruh buruk TV....
Wah...mana mungkin???!!
Mereka kan dengan mudah dapat kabur ke rumah teman atau tetangga untuk menyolong menonton TV....
Anak-anak tidak bisa disteril seperti itu di dunia yang semakin berkembang tak terkendali ini.

Mungkinkah kita mensteril anak kita dari internet, padahal internet gudangnya informasi?
Mungkinkah kita mensteril anak kita dari TV, padahal TV tempatnya informasi terkini?
Mungkinkah kita mensteril anak kita dari miras, padahal peredaran miras sudah begitu pesat dan menyebar?
dan masih banyak lagi mungkinkah...mungkinkah. yang lainnya...

Di rumah, Fara dan Fira kami beri kebebasan menonton TV, asal bukan jam maghrib, jamnya kami sekeluarga sholat berjamah dan kemudian mengaji Al Qur'an...
dan juga bukan pada jamnya Fara dan Fira harus mengulang pelajaran sekolahnya...

Imunisasi terhadap TV kami lakukan dengan memberi komentar baik dan buruknya suatu tayangan.
Ketika kekerasan rumah tangga di suatu iklan sinetron dipertontonkan kami bilang kepada mereka

"hi...liat tuh de, kak....orang jahat-jahat sekali yah...masak kerjanya berantem melulu...
kalian mau tidak ayah bunda berantem seperti itu tampar2an?"

"Enggak ah bunda...iya yah jelek banget"

"Iya kak, makanya jangan nonton sinetron seperti itu ya jelek...tidak bagus dicontoh"

"Mba Wati tuh bunda yang suka nonton sintron padahal jelek yah..."

Alhamdulillah, dari imunisasi tersebut mereka kini sudah tau mana yang buruk dan jelek

====

So frens...dari cerita di atas akankah kita mensteril anak kita atau meng-imunisasinya?
Semuanya kembali kepada frens sekalian...

Salam