Senin, Maret 29, 2010

Facebook, MANFAAT atau RUGI (Mudharat) ?

Facebook haram!... demikian pernah kita dengar ketika facebooking mulai menjamur....
Hm.... apa dasarnya ya?...
Daku sih tidak begitu tertarik untuk bergabung dengan group yang 'pro' atau yang 'kontra'.... Aku lebih tertarik menelaahnya ke dalam diri sendiri... Banyak manfaat atau ruginya sih buat diriku? Lalu... apakah facebooking ini bisa sejalan dengan pribadi muslim/ah?

Terus terang dengan FB kita bisa menyambung tali silahturahim yang terputus...
Bayangkan saja, teman yang dulunya sudah terlupakan... tiba2 kembali muncul di 'hadapan' kita... dengan perubahan yang nda kebayang sebelumnya... ada yang jadi cakep atau ada yang tambah culun.... (hehehehe)
So, ketemu teman lama sangat baik kan?
Mengapa? karena menyambung tali silahturahim itu memang dianjurkan...Dan dengan silahturahim networking kita semakin luas.... Coba deh ingat-ingat, sekarang ini sepertinya teman-teman kita semakin variatif kan kemampuannya.... Mau minta bantuan, banyak referensinya....

Rasulullah SAW bersabda, "Yang disebut bersilaturahmi itu bukanlah seseorang yang membalas kunjungan atau pemberian, melainkan bersilaturahmi itu adalah menyambungkan apa yang terputus."(HR Bukhari)

================

Ada satu lagi nih alasan mengapa saya rasa FB bermanfaat sekali buat saya, yaitu.... saya kenal saudara saya di FB!!! hehehe...rada konyol sih... tapi inilah kenyataannya.....

Dulu ketika meninggalkan Surabaya (tempat kelahiran Bapak), beberapa sepupu belum lahir.... jadinya saya tidak sempat ketemu....
Kemudian, kesempatan untuk ketemu-pun sepertinya tidak optimal, yang ada ketemunya om dan tantenya saja....
Jadi melalui FB saya seperti ketiban durian runtuh.... tiba2 saya merasa saudara saya tambah banyak..... (padahal udah banyak ya?)

Hm.....
Lalu bagaimana dengan kerugiannya?

Nah ini sih kembali kepada penggunanya...
Coba kita bayangkan FB itu seperti sebuah pisau.........

Kalau pengguna menggunakan pisau di dapur buat masak tentu sangat bermanfaat....
Tapi kalau pisau itu kemudian digunakan untuk membunuh orang.... nah itu baru tidak manfaat... tul kan?
Jadi??, nda lucu kan kalau kemudian pisau diharamkan?
Ntar gimana dong masak didapur.... masak pake gunting kuku?? ;)

Terus terang aku tidak mau bahas kerugian secara panjang lebar...
Terlalu banyak.... siapapun yang berniat jahat pasti akan menyebabkan FB itu RUGI bukan MANFAAT....

FB bisa jadi ajang fitnah menfitnah
FB bisa buat prostitusi
FB bisa menjebak para gadis muda ke lelaki tidak bertanggung jawab
FB bisa sebagai alat penipuan
FB bisa buat orang menunda kewajiban sholat.....
bahkan FB bisa buat anak sekolah bodoh!!!

Lha.... kalau FB-an melulu..... kapan belajarnya????? hehehehe

==================

Yuk sekarang kita lihat apa sih manfaat FB yang paling yahud buat aku?

Buat aku dengan fesbuk......sadar tidak sadar kita jadi sering reunian....
Kita jadi sering berbagi informasi...
Kita jadi join grup-grup alumni atau ikatan2 lainnya

Beberapa waktu yang lalu, aku mulai menimbang-nimbang....
Mengapa aku sekarang jadi 'begitu dekat' dengan teman-teman lama?
Mengapa setelah aku bergabung di grup sekolah, aku setiap saat mendapat info mengenai rekan2 lama?
Mengapa aku tidak pernah ketinggalan info mengenai hal-hal yang up to-date?
Bahkan.....ketika ada yang kena musibah.... aku segera mendapat beritanya dan langsung bertindak.....
Info di FB benar-benar bagaikan api yang menjalar begitu cepat.....

==============

So..... Mengapa hal yang begitu indah tersebut tidak aku terapkan buat keluargaku?

Aku kemudian mencoba menghitung jumlah keluarga-ku dari sisi suami (hehehe... pasti miikir deh... kok sisi suami dulu sih? lha iyalah... keluarga suami kan keluarga buesaaar....)

Nah setelah dihitung ternyata jumlahnya mencapai 42 orang... itu hanya oom, tante, sepupu, istri sepupu, keponakan, dan yang mempunyai hubungan dekat saja lho... dan belum termasuk yang belum menjawab request daku.....

Segera saja aku coba buat grup keluarga ini....
Aku invite seluruh anggota keluarga untuk join, dan mulai berbagi info seputar keluarga besar...

Aku masih ingat, berita pertama, undangan arisan bulanan.....
Lalu mulai ada yang masukin foto jadul.... wah jangan ditanya deh...komen2 anehnya.... :)
Terakhir berita keluarga yang dirawat di Rumah Sakit....
Alhamdulillah keluarga yang tinggalnya di luar jakarta atau luar negeri, dapat menerima info ini dengan cepat......
Doa-pun diterima bertubi-tubi dari segala penjuru.....
Oh...betapa indahnya ya..... mendapati begitu banyak orang yang care pada kita......

"Barang siapa yang ingin diluaskan rizkinya, dipanjangkan umurnya, maka lakukanlah SILATURAHMI." (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Subhanallah, manfaatnya terasa sekali kan ..

===================

Well, frens, bagaimana dengan anda?

"Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan adalah balasan (pahala) orang yang berbuat kebajikan dan menghubungkan silaturahmi. Sedangkan yang paling cepat mendatangkan kejahatan ialah balasan (siksaan) orang yang berbuat jahat dan memutuskan hubungan kekeluargaan." (HR Ibnu Majah)

Ayo kita manfaatkan FB untuk mempererat tali silahturahim di antara keluarga kita.....
Jangan sampai FB hanya bermanfaat untuk teman2 saja, sementara keluarga kita lupakan (1003 yf/ff)


Silahkan di-share yang merasa topik ini bermanfaat dunia akherat.....

Senin, Maret 22, 2010

Kampanye bagus, disesuaikan dengan sikon warga


Keliatannya nyeleneh, tapi menurutku bagus sekali....
benar-benar TEPAT sasaran....

Tidak perlu kata2 formal yang buat masyarakat betawi njlimet tapi cukup pakai bahasa yang warga mudah mengerti.....

Jumat, Maret 12, 2010

Pengemis vs Pedagang Asongan

Friends, kali ini kami akan melanjutkan topik mengenai pengemis... (cerita sebelumnya : mereka-terpaksa-mengemis dan saya-penjaja-kue-semprong-bukan-pengmis)

Ternyata, tauladan untuk berbagi terhadap pengemis tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Ketika kami mengajarkan mengenai hal ini, kami mendapatkan sesuatu hal yang jauh di luar perkiraan kami.... Bagi mereka, berbagi dengan pengemis 'ternyata' adalah ritual yang menyenangkan dalam perjalanan....
Setiap ada pengemis mendekat mereka akan berteriak.."aku yang kasih...! aku yang kasih!"
Wah.... kok jadi kacau begini ya.... :(
Ternyata apa yang kami ajarkan belum mereka tangkap dengan sempurna....
dan kami sadar mungkin bahasa yang kami pergunakan tidak sesuai dengan usia mereka...

Taktik pun kami rubah....
Setiap ada pengemis datang, kami ajak mereka 'melihat' kira-kira apa ya yang menyebabkan mereka seperti itu?
Sulit memang.....
Kami benar-benar takut salah 'menilai'.... takut
suudzdzan
Belum tentu badan sehat muda segar tidak layak menjadi pengemis....
Bagaimana kalau mereka tidak mempunyai keahlian, keberanian, pendampingan dan akal sempurna?... Siapa yang tau, kalau seandainya dari mereka ada yang idiot?....
Ingat cerita mengenai janda dengan anak idiot yang rapih bersih?

Namun kami yakin dengan beriringnya waktu, insya Allah, anak-anak dapat memahami pengemis-pengemis itu.....
Biarlah saat ini mereka 'menangkap' sesuai kemampuan yang mereka miliki.

Lalu pelajaran mengenai pengemis itu berlanjut ke pelajaran pengemis vs asongan.....:

Setiap anak2 akan memberi uang kepada para pengemis, kami pasti akan melarangnya apabila ada pedangan asongan sekitar situ.....
Awalnya anak2 sempat marah dan kecewa..... atau 'bingung'...Namun akhirnya mereka mengerti bahwa tindakan memberi sedekah kepada pengemis dapat melukai hati atau bahkan menghancurkan semangat para pedangan asongan yang mulia itu.....

Kita ajak anak2 membayangkan susahnya mereka mencari uang yang jumlahnya tidak seberapa itu ....
Mereka bayangkan bagaimana rasanya berjemur dibawah terik matahari seharian di pinggir jalan, haus, lapar, kehujanan demi menawarkan barang dagangannya kepada para pengendara kendaraan....

Lalu kami ajak anak-anak membayangkan lagi.....
Bagaimana rasanya apabila seharian tidak ada yang membeli dagangan mereka, sementara mereka melihat para pengemis tanpa usaha apa-apa mendapatkan uang lebih banyak?
Padahal para pedangan asongan itu lebih mulia, mereka malu meminta-minta, mereka masih punya semangat untuk berusaha dan tidak mau menyusahkan orang lain..... tidak mau bergantung pada orang lain..
Kasihan kalau sampai akhirnya mereka putus asa dan akhirnya memutuskan untuk menjadi pengemis juga......
Oleh karena itu, lebih baik kakak dan dede membeli barang dagangan mereka daripada terang2an memberi uang kepada pengemis di hadapan mereka. Karena sebenarnya merekapun butuh tapi mereka tidak mau menunjukkannya.

Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. (QS. Adz-Dzariyah: 19)

Alhamdulillah, akhirnya kami dapat menyampaikan satu lagi sunnah Rasulullah SAW kepada anak-anak yaitu :

Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:
Bahwa Rasulullah saw. ketika berada di atas mimbar, Beliau menuturkan tentang sedekah dan menjaga diri dari meminta. Beliau bersabda: Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan yang di atas adalah yang memberi dan yang di bawah adalah yang meminta