Rabu, Februari 13, 2008

Hikmah di balik sakitnya Mama



Mama yang sangat kami sayangi, yang telah membesarkan kami harus dirawat di rumah sakit karena komplikasi beberapa penyakit sejak Jan 22, 2008. Bahkan beliau harus dirawat di ImCu dan menjalani HD serta transfusi darah.

Kami anak-anaknya bergantian menjaga beliau. Sedih hati ini melihat perjuangannya menghadapi berbagai penyakit yang terus mengrogotinya...

Namun yang jauh membuat kami lebih terharu adalah :

Di kala sadar beliau masih sempat bertanya... "Anak-anak disini semua? Apa kalian tidak harus ke kantor?". Beliau merasa sangat merepotkan kami...

Benar-benar perkataan tulus seorang Ibu yang tidak pernah lelah memikirkan kami anak-anaknya. Bukankah kami telah dewasa?

Bukan lagi saatnya beliau memikirkan kami, tapi inilah saatnya kami membalas budi jasanya yang telah merawat dan membimbing kami hingga dapat dengan sabar merawat beliau...

Seandainya beliau tidak membimbing kami dengan baik, belum tentu kami dapat sabar menghadapi cobaan ini...

Saat ini mama telah memasuki masa kembali seperti anak kecil, begitulah yang telah difirmankan dalam Al Qur'an.. Dan merawat anak kecil itu sangat berbeda dengan merawat orang dewasa, mereka dapat berpikir dan mencerna segala tingkah laku dan perkataan kita.... Kita pun harus siap lahir dan batin..

Hal ini mengingatkanku pada kejadian beberapa waktu lalu... ketika rasa capek telah memuncak dan amarah akan keluar karena kelakukan anak-anak, suami mengingatkan.. "Bunda harus sabar, merekalah nanti yang akan merawat kita... Kalau kita tidak sabar memegang amanah ini, nanti mereka juga tidak akan sabar saat merawat kita di hari tua..."

Dan sayapun tersadar... kita kadang cepat naik amarah ketika menghadapi kenakalan/keisengan si kecil.. namun kita lupa.. bahwa nanti ketika kita tua, ketika kita kembali ke usia anak-anak (seperti mereka), mereka juga harus sabar menghadapi kita.....

Tidak ada komentar: