Minggu, Maret 02, 2008

Belajar Kecewa

Minggu adalah hari yang ditunggu-tunggu buah hati kami...
Inilah saatnya mereka bisa bercengkerama dengan kami... dan saat nya keluar dari rumah untuk berjalan-jalan bersama-sama...
Biasanya malam hari sebelum tidur si Kakak (Fara) akan bertanya,

“Ayah-bunda, besok kalau aku bangun begini, aku ke sekolah tidak?”

“Tidak sayang, besok hari Minggu, ayah, bunda dan kakak Libur!, Ayah-bunda tidak ke kantor, dan kakak juga tidak sekolah”.....jawab kami.

“Asyiiiik..” jeritnya, dan kakakpun tertidur pulas dengan senyum di bibirnya....menanti minggu yang kami janjikan.

Minggu pagi ini kami janji mengajak Kakak dan Dede main ke Time Zone.
Pagi sekali kakak sudah bangun, sudah mandi dan segera mengenakan baju pergi pink kesukaannya..
Kami-pun bergegas makan pagi bersama, sementara kakak dan dede sabar menunggu di ruang TV.


Namun tanpa terduga, hujan turun dengan derasnya....
Kamipun merasa gundah.. AC mobil sedang rusak! Repot sekali kalau kita harus pergi ketika sedang hujan.
Aduh.. sedih rasanya membayangkan kecewanya Kakak tidak jadi main ke Time Zone.

Sebagai orang tua kami menyadari inilah saatnya kakak belajar kecewa.
Kelak dia akan menghadapi situasi seperti ini berulang kali. Kehidupan ini seringkali berjalan tidak sesuai rencana, kakak harus belajar untuk tidak memaksakan kehendaknya.

Kemudian kamipun memanggil kakak ke ruang makan
“Kakaaaak sini deh...”
“Ada apa bunda?”
“Kakak liat tidak di luar itu apa?”
“Ooh..hujan bunda!”
“Kalau hujan begini, repot ya Kak ke Time Zone-nya?”

“Wah, repot bunda...”

“Hmmm... kalau gitu ke Time Zone-nya lain kali aza yah... kalau tidak hujan”
Agak lama kakak terdiam... dia sedang berpikir keras dan kami tau ada raut kekecewaan di wajahnya.

Selang beberapa menit kemudian, kakakpun berujar,
“Lain kali aza deh Ayah-Bunda...” Kakakpun berlari kecil ke ruang TV untuk bermain kembali bersama adiknya..

Well Friends, selama ini tanpa sadar kita sering memaksakan kehendak kita kepada anak-anak. Ketika situasi memaksa kita merubah rencana, kita sering berbicara kepada anak-anak seperti seorang diktator. Kita lupa bahwa mereka juga ‘dapat’ melihat dan berpikir seperti kita.

Alhamdulillah, satu pelajaran telah kami ajarkan kepada Kakak. Semoga kakak dapat menjadi anak yang sabar dan mengerti bahwa kecewa hanyalah salah satu rasa untuk melatih kesabaran.... insya Allah.

Tidak ada komentar: